Dorong Pelaksana Teknis Memitigasi Risiko Program Kerja Tahun 2024, SPI UNSIKA Gelar Workshop dan Sosialisasi Manajemen Risiko


Pertimbangan matang terkait berbagai aspek yang akan mendukung atau bahkan menghambat capaian suatu program kerja harus direncanakan secara matang sebagai upaya memitigasi risiko. Satuan Pengawas Internal (SPI), sebagai fasilitator berinisiasi melaksanakan kegiatan Workoshop dan Sosialisasi Manajemen Risiko pada Rabu, 22 November sampai dengan Jumat, 24 November 2023 yang diikuti oleh pelaksana teknis dari seluruh fakultas atau unit yang ada di Universitas Singaperbangsa Karawang.

Kegiatan ini dibuka oleh Prof. Dr. Ade Maman Suherman, S.H., M.Sc. sebagai Rektor Universitas Singaperbangsa Karawang. Selain itu, SPI Unsika berkolaborasi bersama Yayasan Pendidikan Internal Audit (YPIA) untuk menyampaikan materi terkait manajemen risiko dengan menghadirkan instruktur Djoko Prihardono Ak.,M.Comm (Hons).,CA , CFrA.,QIA.,QGIA.,CACP.,QHIA serta Igor Manindjo, Ak., MCom. (Hons), QIA.

Pada kegiatan ini, pemateri menyampaikan hal-hal terkait apa saja yang dapat menjadi dasar atau tolak ukur dalam penyusunan profil risiko. Melanjutkan dari pengetahuan yang telah didapat, pelaksana teknis kemudian diarahkan untuk menyusun profil risiko dari  rencana program kerja yang akan dilakukan sehingga pelaksana teknis selaku risk owner mampu mengidentifikasi dan memitigasi risiko pada rencana program kerja yang telah disusun.


Pelaksanaan Workshop dan Sosialisasi Manajemen Risiko menitikberatkan pada upaya pelaksana teknis agar dapat menyusun program kerja Tahun 2024 dengan memperhatikan profil risiko. Dengan demikian hal tersebut diharapkan implementasi program kerja yang berdasarkan pada Indikator Kinerja Utama (IKU) dapat dicapai serta seluruh eksposur risiko dapat dimitigasi sehingga sesuai yang diharapkan oleh Universitas Singaperbangsa Karawang.

Meninjau pelaksanaan kegiatan ini, Ketua SPI Dr. Wahyu Donri, SH., M.Hum.,CPIA menyampaikan harapannya agar seluruh pelaksana teknis mampu berkolaborasi secara aktif dalam pencampaian program kerja yang memperhatikan profil risiko. Selain itu, ia juga menyampaikan bahwa agar kerjasama terkait implementasi program kerja dengan fakultas atau unit dapat berlangsung secara berkelanjutan dengan menjadikan SPI sebagai wadah untuk menampung aspirasi dan konsultasi terkait hal-hal yang berkaitan dengan bidang non akademik.